Archive for March 2016

–·•Ο•·–

المفعول فيه وهو المسمى ظرفا

Bab Maf’ul Fih yg disebut Zharaf

اَلظَّرْفُ وقتٌ أَوْ مَكَانٌ ضُمِّنَا ¤ فِي بِاطِّرَادٍ كَهُنَا امْكُثْ أَزْمُنَا

Zhorof adalah waktu atau tempat yg menyimpan makna “FI/di” secara Muth-thorid/kontinu, contoh: “UMKUTS HUNAA AZMUNAA” = “tinggalah di sini beberapa waktu..!”
–·•Ο•·–
Pengertian Maf’ul Fih atau Zhorof adalah: Isim Zaman atau Isim Makan yg menyimpan makna FI/di secara Muththorid/kontinu.
Contoh Maf’ul Fih dari Isim Zaman:

سافرت يوم الخميس

SAAFARTU YAUMAL-KHOMISI = aku bepergian di hari kamis.
Contoh Maf’ul Fihi dari Isim Makan:

صليت خلف مقام إبراهيم

SHOLLAITU KHOLFA MAQOOMI IBROOHIIM = aku shalat di belakang Maqom Ibrohim.
Lafazh YAUMA Isim Zaman dan Lafazh KHOLFA Isim Makan, keduanya menyimpan makna FI/DI. Disebut Zharaf Zaman karena menerangkan waktu pekerjaan terjadi, dan disebut Zhorof Makan menerangkan tempat pekerjaan terjadi.
Disyaratkan juga bahwa Isim Zaman atau Isim Makan tersebut harus Muththorid dalam menyimpan makna FI/DI yakni tetap permanen menyimpan makna FI dalam situasi berbagai macam pekerjaan/fi’il yg masuk, seperti contoh:

سافرت أو قدمت أو صمت أو خرجت يوم الخميس

Aku bepergian, datang, puasa, keluar,… DI HARI KAMIS.
Contoh Maf’ul Fih-Zhorof Zaman/Makan, dalam Al-Qur’an:

أَرْسِلْهُ مَعَنَا غَدًا يَرْتَعْ وَيَلْعَبْ

Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main (QS Yusuf :12)

وَلِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَى وَمَنْ حَوْلَــها

dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. (QS. Al-An’am :92)
1. Keluar dari definisi Isim Zaman atau Isim Makan, yaitu kalimah yg juga menyimpan makna FI tapi bukan Isim Zaman dan bukan Isim Makan. Contoh FirmanNya:

وَتَرْغَبُونَ أَنْ تَنْكِحُوهُنَّ

WA TARGHOBUUNA AN TANKIHUUHUNNA
sedang kamu ingin mengawini mereka (QS. Annisa’ :127)
lafazh ” AN TANKIHUUHUNNA” adalah kalimah ta’wil masdar yg menyimpan makna FI/di. Karena takdir ta’wil masdarnya adalah: وترغبون في نكاحهن = WA TARGHOBUUNA FI NIKAAHIHINNA.
Maka lafazh ” AN TANKIHUUHUNNA” tidak nashob sebagai Zharaf karena bukan Isim Zaman dan bukan Isim Makan.
2. Keluar dari definisi menyimpan makna FI/di, yaitu Isim Zaman/Makan yg tidak menyimpan makan FI/di. Demikian apabila terjadi sebagai Mubtada’ atau Khobar atau Maf’ul Bih, dll. Contoh:

يوم الجمعة يوم مبارك

YAUMUL JUM’ATI YAUMUN MUBAAROK = Hari Jum’at adalah Hari yg diberkati.
Kedua Lafazh “YAUMU” pertama sebagai Mubtada’ dan kedua sebagai Khobar.
Contoh Firman Allah:

وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْآزِفَةِ

WA ANDZIRHUM YAUMAL-AAZIFAH* = Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat) (QS. Al-mu’min : 18)
*lafazh “YAUMA” dinashobkan sebagai Maf’ul Bih oleh Fi’il “ANDHIR”
3. Keluar dari definisi secara Muththorid/kontinu yaitu Isim Zaman/Makan yg tidak Muththorid dalam menyimpan makna FI/DI. Contoh:

دخلت البيت و سكنت الدار

DAKHOLTU AL-BAITA, WA SAKANTU AD-DAARO = aku masuk kedalam rumah, aku tinggal di rumah.
Lafazh “AL-BAITA” dan “AD-DAARO” adalah Isim Makan menyimpan makna FI tapi tidak Muththorid/kontinu yakni tidak pantas menyimpan FI untuk semua Fi’il yg masuk, kerena itu tidak boleh mengatakan: نمت البيت – جلست الدار NIMTU AL-BAITA – JALASTU AD-DAARO dengan maksud menyimpan makna FI. Berbeda dengan masuknya fi’il “DAKHOLA” atau “SAKANA” yg mana keduanya terkadang berlaku muta’addi sindirinya dan terkadang berlaku muta’addi sebab huruf Jar. Maka Lafazh “AL-BAITA” dan “AD-DAARO” pada contoh (DAKHOLTU AL-BAITA, WA SAKANTU AD-DAARO) tidaklah nashob sebagai Zharaf akan tetapi sebagai Maf’ul Bih.

Bab Maf’ul Fih yg disebut Zharaf

Bagaimanakah biografi beliau? Mari kita simak kisah perjalanan hidup beliau yang mulia. Semoga kita bisa mengambil banyak pelajaran hidup darinya.

Nama Beliau

Salah satu ulama besar yang dimiliki kaum muslimin ini bernama lengkap Muhammad bin ‘Isa bin Saurah bin Musa as-Sulami at-Tirmidzi. Dan beliau memiliki nama kunyah Abu ‘Isa.1

Kelahiran Beliau

Imam ahli hadis ini dilahirkan pada tahun 209 Hijriyah di sebuah daerah bernama Tirmidz. Dan nama beliau tersebut dinisbatkan kepada sebuah sungai yang ada di daerah tersebut yang sering dikenal dengan nama Jaihun. Para ulama berbeda pendapat akan kebutaan yang beliau alami pada waktu itu. Ada yang mengatakan bahwa beliau mengalami kebutaan sejak beliau lahir. Akan tetapi yang benar adalah beliau mengalami kebutaan pada masa tua beliau, yaitu masa setelah beliau banyak melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu.2

Kisah perjalanan beliau dalam menuntut ilmu

Pada zaman kita saat ini, sangat jarang kita temukan ada seorang anak muda yang sudah semangat menuntut ilmu agama di umurnya yang masih belia. Biasanya, pada usia yang masih belia, mereka lebih menyukai kebebasan bermain dan beraktivitas. Akan tetapi, dahulu para ulama kita memiliki semangat untuk menuntut ilmu agama sejak usia mereka yang masih muda. Termasuk di antaranya adalah Imam Tirmidzi. Beliau memulai jihadnya dengan belajar agama sejak beliau masih muda. Beliau mengambil ilmu dari para syekh yang ada di negara beliau.3
Kemudian beliau memulai melakukan perjalanan dalam menuntut ilmu ke berbagai negara yang ada di muka bumi ini. Yang mana perjalanan beliau itu hanya ditujukan untuk menimba ilmu agama. Beberapa daerah yang pernah beliau datangi pada saat itu adalah Khurasan, Iraq, Madinah, Mekkah, dan yang lainnya. 4

Guru Beliau

Bagi seorang penuntut ilmu, tidak bisa hanya mencukupkan diri dengan membaca buku-buku dalam rangka menimba ilmu agama. Karena jika hal tersebut dilakukan, maka kesalahanlah yang akan banyak dia dapat daripada kebenaran. Oleh karena itu para penuntut ilmu itu sangat membutuhkan kehadiran seorang guru dalam perjalanannya menuntut ilmu.
Begitu pula apa yang telah dilakukan oleh Imam Ahli Hadis ini. Berbagai negara telah beliau singgahi, sehingga beliau telah banyak menimba ilmu dari para gurunya. Di antara para guru beliau adalah:
  1. Ishaq bin Rahawaih, yang merupakan guru pertama bagi Imam Tirmidzi.
  2. Imam Bukhari. Imamnya para ahli hadis ini adalah termasuk salah satu imam besar yang mana Imam Tirmidzi mengambil ilmu darinya. Beliau adalah guru yang paling berpengaruh bagi Imam Tirmidzi. Dari beliaulah Imam Tirmidzi mengambil ilmu ‘ilalul hadits.
  3. Imam Muslim. Beliau dan Imam Bukhari adalah dua imam ahli hadis terkenal yang ada di muka bumi ini. Kitab hadis karya mereka berdua adalah kitab yang paling benar setelah Alquran.
  4. Imam Abu Dawud.
  5. Qutaibah bin Sa’id.
Dan masih banyak lagi yang lainnya. 5

Murid-murid beliau

Suatu keutamaan bagi orang yang berilmu adalah dia akan menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang banyak dan keberadaannya sangat dibutuhkan bagi orang-orang yang sadar akan pentingnya ilmu. Setelah beliau menimba ilmu sekian lama dari para gurunya, beliau mengajarkan dan menyebarkan ilmu-ilmunya kepada manusia. Dan di antara muridnya adalah:
  1. Abu Bakar Ahmad bin Isma’il as Samarqand
  2. Abu Hamid al Marwazi
  3. Ar Rabi’ bin Hayyan al Bahiliy
Dan masih banyak lagi yang lainnya. 6

Karya-karya emas beliau

Salah satu hal yang menyebabkan orang berilmu akan selalu terkenang namanya dan terus mengalir pahalanya adalah apabila dia menulis ilmu-ilmunya dalam suatu buku yang akan dibaca oleh manusia hingga akhir zaman. Dan di antara karya-karya beliau yang sampai saat ini dimanfaatkan oleh kaum muslimin terutama para ulama adalah:
  1. Al-Jami’ (Sunan at-Tirmidzi). Kitab yang satu ini adalah kitab beliau yang paling monumental dan paling bermanfaat.
  2. Al-‘Ilal.
  3. Al-‘Ilal al-Kabir
  4. Syamail an-Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Kitab ini termasuk kitab yang paling bagus yang membahas tentang sifat-sifat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
  5. At Tarikh
  6. Az Zuhd
  7. Al-Asma’ wal-Kuna.7 Dll

Keutamaan beliau dan pujian ulama’ terhadap beliau

Beliau adalah seorang ulama yang memiliki banyak keutamaan sehingga para ulama banyak memberikan pujian kepada beliau. Di antara keutamaan beliau dan pujian ulama kepadanya adalah sebagai berikut:
  • Kitab beliau yang berjudul “Al-Jami’” menunjukkan akan luasnya pengetahuan beliau dalam ilmu hadis, kefaqihan beliau dalam permasalahan fikih, dan juga luasnya wawasan beliau terhadap permasalahan khilafiyah di kalangan para ulama fikih. Akan tetapi beliau cenderung bermudah-mudahan dalam menilai sahih dan hasan suatu hadis.8
  • Abu Ahmad al-Hakim berkata bahwa beliau pernah mendengar ‘Umar bin ‘Allak berkata, “Tidak ada seorang pun yang bisa menggantikan posisi Imam Bukhari sepeninggal beliau kecuali Abu ‘Isa (Imam Tirmidzi) dalam masalah ilmu, kuatnya hafalan, sifat zuhud dan wara’-nya. Beliau menangis hingga matanya mengalami kebutaan, dan hal tersebut terus berlangsung beberapa tahun hingga beliau wafat.”9
  • Imam Abu Isma’il ‘Abdullah bin Muhammad al-Anshoriy10 memberikan sebuah rekomendasi yang luar biasa terhadap beliau, di mana beliau pernah mengatakan bahwa Kitab ‘Al-Jami’ milik Imam Tirmidzi lebih besar manfaatnya daripada kitab hadis yang dimiliki Imam Bukhari dan Imam Muslim. Karena kedua kitab tersebut hanya bisa dimanfaatkan oleh orang yang alim yang tinggi ilmunya, sedangkan kitab Al-Jami’ milik beliau bisa dimanfaatkan oleh setiap orang yang membacanya.11 Akan tetapi hal ini semata-mata hanyalah pendapat seorang ulama’ yang mungkin beliau memandangnya dari sudut tertentu.
  • Abu Sa’d al-Idris mengatakan bahwa beliau adalah seorang imam hadis yang dijadikan teladan dalam masalah hafalan.12
  • Imam adz-Dzahabi mengatakan dalam kitabnya Siyar A’lam an-Nubala’, “Di dalam kitab tersebut (Al-Jami’), terdapat banyak sekali ilmu yang bermanfaat, faedah yang melimpah, dan juga terdapat pokok-pokok permasalahan dalam Islam. Seandainya saja kitab tersebut tidak dinodai dengan adanya hadis-hadis yang lemah, yang di antaranya adalah hadis palsu dalam permasalahan keutamaan-keutamaan amalan saleh.”13

di bawah ini bisa download kitab hadits beliau.....


jilid 1

Hasil gambar untuk kitab hadits tirmidzi jilid 1

jilid 2

Hasil gambar untuk kitab hadits imam tirmidzi

jilid 3

semoga bermanfaat dan mendapat berkah,,,amiiiiiiiiiiiiiiiiiin !!!!!

KITAB HADITS TERJEMAHAN KARANGAN IMAM TURMIDZI LENGKAP

 
Imam Ibnu majah adalah salah satu  dari imam hadits kutub as-sittah , namnya  Muhammad bin Yazid bin Majah al Qazwini.
Nama yang lebih dikenal adalah Ibnu Mâjah ( cucu dari Majjah ) Julukan beliau adalah Abu ‘Abdulloh

Ibnu Majah dilahirkan pada tahun 209 hijirah . beliau dibesarkan di Qazwin suatu kota dikawasan Iraq.

Imam Ibnu majah menuntut ilmunya di Qazwin kepada Ali bin Muhammad ath Thonafusi, dia adalah seorang yang tsiqoh, berwibawa dan banyak meriwayatkan hadits.
Ath Thonafusi meninggal pada tahun 233 H, ketika itu Ibnu Majah berumur sekitar 24 tahun.

Setelah itu Ibnu Majah berkelana pada Negara-negara sekitar untuk memperbanyak dan memperdalam ilmu hadits seperti , Khurosan, Naisabur ,ar Ray, Iraq, Baghdad, Kufah, Wasith ,Bashroh, Hijaz, Makkah , Madinah, Syam, Damasqus , Himsh, Mesir dan lain-lain.
Ibnu Majah juga dikenal sebagai penulis dan guru hadits sehingga banyak murid yang meriwayatkan darinya , kitab karya Ibnu Majah diantaranya : Kitab as-Sunan ,Tafsir al Quran al Karim , Kitab at Tarikh dan lain –lain.  

untuk mendownload kitab hadits terjemahan ibnu majah silahkan klik di bawah ini. adapun format kitab terjemahan di bawah ini adalah DJVU, format ini tidak bisa dibuka melainkan dengan menggunakan aplikasi genius PDF dan DJVU exe.

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRHx01S7J_baigOCBIVUneT8-KTONQcia_9DKDaRXL-_L5ZNhE0

Hasil gambar untuk kitab hadits ibnu majah


selamat mendownload, semoga bermanfaat bagi kita semua...amiiiiiiiiiiiiiin...
wassalam

KUMPULAN TERJEMAHAN KITAB HADITS IBNU MAJAH

- Copyright © channel ulama - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -