Tuesday, 2 February 2016
MAKALAH INOVASI PENDIDIKAN DI
INDONESIA
بِسْــــــــــــــــمِ
اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
A. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan informasi
yang begitu cepat merambah kedalam berbagai aspek kehidupan tanpa terkecuali
dalam bidang pendidikan merupakan suatu upaya untuk menjembatani masa sekarang
dan masa yang akan datang dengan jalan memperkenalkan pembaharuan-pembaharuan
yang membawa kecenderungan menuju efisiensi dan efektifitas.
Suatu pembaharuan berjalan seiring
dengan perputaran zaman yang tidak ada hentinya dan terus berputar sesuai
dengan batas waktu yang ditentukan. Dalam hal ini kebutuhan mengenai layanan
individual terhadap peserta didik dan segala macam perbaikan terhadap
kesempatan belajar bagi mereka telah menjadi faktor pendorong utama timbulnya
suatu pembaharuan dalam pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam suatu
instansi atau lembaga pendidikan harus mampu mengatasi perkembangan tersebut
dengan selalu mengupayakan suatu program yang sesuai dengan perkembangan anak,
perkembangan zaman, situasi, kondisi dan kebutuhan peserta didik.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Pengertian Inovasi Pendidikan
2.
Tujuan Inovasi Pendidikan
3.
Masalah – Masalah dalam Inovasi Pendidikan
4.
Berbagai Inovasi Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Inovasi Pendidikan
Kata Innovation dalam Bahasa Inggris sering
diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaharuan (S. Wojowasito, 1972;
Santoso S. Hamijoyo, 1996). Untuk memahami lebih dalam lagi mengenai pengertian
inovasi pendidikan perlu diketahui juga tentang pengertian discovery dan invention yang dalam bahasa Indonesia kata
tersebut mengandung arti ditemukannya sesuatu hal yang baru, baik sebenarnya
barangnya itu sendiri sudah ada lama kemudian baru diketahui atau memang
benar-benar baru dalam arti sebelumnya tidak ada.
Ibrahim
(1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang
pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan.[1][2] Yang dimaksud dengan inovasi dalam
bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk
memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan. Pendidikan adalah suatu
sitem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi
atau lembaga pendidikan yang lain, maupun sistem dalam arti yang luas misalnya
Sistem Pendidikan Nasional.
Untuk lebih
jelasnya inovasi (innovation) adalah
suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu
hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik itu
berupa hasil invention maupun discovery. Inovasi diadakan untuk
mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Selain
itu, menurut dari para ahli dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah suatu ide,
hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia yang diamati
atau dirasakan sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat).
Sedangkan pengertian
inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda
dari hal (yang sama sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan
kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Dari definisi
tersebut dapat dijabarkan beberapa istilah yang menjadi kunci pengertian
inovasi pendidikan, sebagai berikut.
a.
“Baru” dalam inovasi dapat
diartikan apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh
penerima inovasi, meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang.
b.
“Kualitatif” berarti
inovasi itu memungkinkan adanya reorganisasian atau pengaturan kembali unsur-unsur
dalam pendidikan.
c.
“Hal” yang dimaksud dalam
dfinisi tadi banyak sekali, meliputi semua komponen dan aspek dalam subsistem
dalam pendidikan.
d.
“Kesengajaan” merupakan
unsur perkembangan baru dalam pemikiran para pendidik dewasa ini. Pembatasan
arti secara fungsional ini lebih banyak mengutarakan harapan kalangan pendidik
agar kita kembali pada pembelajaran dan pengajaran dan menghindarkan diri dari
pembaharuan perkakas.
e.
“Meningkatkan
kemampuan” mengandung arti bahwa tujuan
utama inovasi adalah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana, termasuk
struktur dan prosdur organisasi. Pendeknya keseluruhan sistem perlu
ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan
sebaik-baiknya.
f.
“Tujuan” yang direncanakan
harus dirinci dengan jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai,
yang sedapat mungkin dapat diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan
sesudah dan sebelum inovasi dilaksanakan. Sedangkan tujuan dari inovasi itu
sendiri adalah efisiensi dan efektifitas, mengenai sasaran jumlah anak didik
sebanyak-banyaknya dengan hasil yang sebesar-besarnya dengan menggunakan sumber
tenaga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah sekecil-kecilnya.
Dari uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa
yang dimaksud dengan inovasi di bidang pendidikan adalah usaha mengadakan
perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang
pendidikan.[2][4]
C. Tujuan Inovasi Pendidikan
Menurut Santoso
(1974) tujuan utama inovasi yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan
sarana termasuk struktur dan prosedur organisasi. Sedangkan, tujuan inovasi
pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektifitas
sarana serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan
sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat dan
pembangunan) dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam
jumlah yang sekecil-kecilnya.
Arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi
tahap yaitu:
1.
Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh
kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di
Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
2.
Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah
maupun luar sekolah bagi setiap warga negara. Misalnya meningkatkan daya
tampung usia sekolah SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi.[3][5]
Adapun
tujuan inovasi pendidikan di Indonesia pada umumnya adalah:
1.
Lebih meratanya pelayanan pendidikan.
2.
Lebih serasinya kegiatan belajar.
3.
Lebih efisien dan ekonomisnya pendidikan
4.
Lebih efektif dan efisiennya sistem penyajian
5.
Lebih lancer dan sempurnanya sistem informasi
kebijakan.
6.
Lebih dihargainya unsur kebudayaan nasional.
7.
Lebih kokohnya kesadaran, identitas, dan kesadaran
Nasional.
8.
Tumbuhnya masyarakat gemar belajar
9.
Tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah
dicerna dan mudah diperoleh.
10. Meluasnya
kesempatan kerja.
D. Masalah-masalah dalam inovasi pendidikan
Adapun masalah-masalah yang menuntut diadakan inovasi
pendidikan di Indonesia, yaitu:
1.
Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan
teknologi yang mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan
kebudayaan bangsa Indonesia.
Sistem pendidikan yang dimiliki dan dilaksanakan di
Indonesia belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut
sehingga dunia penddikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan
yang terampil, kreatif, dan aktif sesuai dengan tuntutan dan keinginan
masyarakat.
2.
Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat, yang
menyebabkan daya tamping, ruang dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak
seimbang.
3.
Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh
pendidikan yang lebih baik, sedangkan (di pihak lain) kesempatan sangat
terbatas.
4.
Mutu pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang
belum mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5.
Belum mekarnya alat organisasi yang efektif, serta
belum tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan
perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang.
6.
Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat dan
sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang
secara komulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang memadai.
E. Berbagai Inovasi Pendidikan
Dalam bukunya Drs. H. Fuad Hasan, berbagai upaya
inovasi pendidikan di Indonesia sangatlah banyak sekali yang sudah dilakukan,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Proyek perintis sekolah pembangunan
Proyek ini dimaksudkan untuk mencoba bentuk sistem
persekolahan yang komprehensif dengan nama Sekolah Pembangunan. Selain itu,
secara umum kerangka sistem pendidikan ini digariskan dalam Surat Keputusan
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0172 Tahun 1974.
2.
Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 disetujui oleh Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan untuk secara nasional dilaksanakan bertahap mulai tahun pengajaran
1976 dengan catatan, bahwa bagi sekolah-sekolah yang menurut penilaian kepala
perwakilan telah mampu, diperkenankan melaksanakannya mulai tahun 1975. Tujuan
utama Kurikulum 1975 adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
3.
Proyek pamong
Tujuan proyek Pamong adalah untuk menemukan alternatif
sistem penyampaian pendidikan dasar yang bersifat efektif, ekonomis, dan merata
yang sesuai dengan kondisi kebanyakan daerah di Indonesia.[4][6]
4.
SMP terbuka
Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMPT) adalah Sekolah
Menengah Umum Tingkat Pertama yang kegiatan belajarnya sebagian besar
dilaksanakan diluar gedung seklah dengan cara penyampaian pelajaran melalui
berbagai media dan interaksi yang terbatas antara guru dan murid. Tugas SMPT
sama dengan tujuan pendidikan umum SMP.
5.
Universitas terbuka
Lembaga pendidikan dengan nama UT didirikan
berdasarkan Keputusan Pemerintah No. 41 tanggal 11 Juni 1984. Lalu berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1980, dijabarkan pula struktur organisasi UT
yang ditetapkan dengan Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No.
0389/0/1984 tanggal 27 Agustus 1984 setelah mendapat persetujuan dari Mentri
Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPan) dalam suratnya No. B-648/I/MENPAN/8/84
tanggal 25 Agustus 1984. Tujuan didirikannya UT adalah dalam rangka
meningkatkan daya tampung perguruan tinggi.
6.
Pembaruan sistem pendidikan kependidikan
Tujuan dan sasaran pembaruan Sistem Pendidikan Tenaga
Kependidikan diarahkan untuk menunjag pembangunan bangsa pada khususnya dan
peningkatan kualitas hidup manusia pada umumnya. Sedangkan, sasaran-sasaran
pendidikan tenaga kependidikan adalah sebagai berikut:
a.
Pengadaan tenaga kerja kependidikan dalam jumlah dan
kualifikasi yang tepat.
b.
Pengembangan dan pembaruan Ilmu Kependidikan
c.
Perencanaan dan pembangunan terpadu.
7.
Kurikulum 1984
Perbaikan kurikulum ini dilaksanakan sesuai dengan
Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0461/U/1983 tahun 1983 tanggal
23 Oktober. Pembenahan kurikulum ini diharapkan dapat memberikan peluang yang
lebih besar kepada siswa untuk memperoleh pendidikan yang sesuai dengan bakat,
minat, kebutuhan dan kemampuannya.
8.
Kurikulum 1994
Ciri yang membedakan Kurikulum 1994 dengan kurikulum
sebelumnya, ada pada pelaksanaan tentang pendidikan dasar sembilan tahun,
memberlakukan kurikulum muatan lokal serta penyempurnaan tiga kemampuan dasar;
membaca, menulis dan menghitung (3 M) yang fungsional.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kata Innovation dalam Bahasa Inggris sering
diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaharuan (S. Wojowasito, 1972;
Santoso S. Hamijoyo, 1996). inovasi pendidikan adalah
suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal (yang sama sebelumnya),
serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan
tertentu dalam pendidikan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritikan dan saran yang membangun
untuk perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.
Post a Comment