Tuesday, 9 February 2016
Fi’il Madhi, Fi’il Mudhari’, Fi’il Amar
Kata kerja atau Kalimah F’il terbagi tiga:
1. Fi’il Madhi – Kata kerja Bentuk Lampau:
Huruf Mudhara’ah Hamzah dipakai untuk Mutakallim/pembicara/orang pertama tunggal/Aku. contoh أضرب
Huruf Mudhara’ah Nun dipakai untuk Mutakallim Ma’al Ghair/pembicara/orang pertama jamak/Kami. contoh نضرب
Huruf Mudhara’ah Ya’ dipakai untuk Ghaib Mudzakkar/orang ketiga male, tunggal, dual atau jamak/dia atau mereka. contoh يضرب, يضربان, يضوبون, يضربن
Huruf Mudhara’ah Ta’ dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/orang kedua male atau female, juga dipakai untuk orang ketiga female tunggal dan dual. contoh تضرب, تضربا, تضربون , تضربين, تضربن
3. Fi’il Amar – Kata kerja bentuk perintah :
Kata kerja untuk memerintah sesuatu yang dihasilkan setelah masa pembicara. contoh: اقْرأْ = bacalah.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah. contoh اقْرَأَنَّ = sungguh bacalah.
1. Fi’il Madhi – Kata kerja Bentuk Lampau:
Kata kerja menunjukkan kejadian bentuk lampau,
sebelum masa pembicara. Seperti قَرَأَ “Telah membaca”. Tanda-tandanya adalah
dapat menerima Ta’ Fa’il dan Ta’ Ta’nits Sakinah. Seperti قَرَأْتُ “Aku telah
membaca” dan قَرَاَتْ “Dia (seorang perempuan) telah membaca”.
2. Fi’il Mudhori’ – Kata kerja bentuk sedang atau akan:
Kata kerja menunjukkan bentuk kejadian saat
berlangsung atau akan berlangsung, di masa pembicara atau setelahnya.
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi saat
berlangsung dengan dimasukkannya Lam Taukid dan Ma Nafi. Seperti:
قَالَ إِنِّي
لَيَحْزُنُنِي
أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ
Berkata Ya’qub: “Sesungguhnya
kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku…
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ
تَمُوتُ
…Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan
pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati…
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi akan
berlangsung dengan dimasukkannya س, سوف, لن, أن, ان. Seperti:
سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
وَأَنَّ سَعْيَهُ
سَوْفَ يُرَى
dan bahwasanya usaha itu
kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
قَالَ رَبِّ أَرِنِي
أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَن
تَرَانِي
berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri
Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau.” Tuhan berfirman: “Kamu
sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku
وَأَنْ
تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ
تَعْلَمُونَ
Dan berpuasa
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
وَإِن
يَتَفَرَّقَا يُغْنِ اللَّهُ كُلاًّ مِّن سَعَتِهِ
Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada
masing-masingnya dari limpahan karunia-Nya.
Tanda-tanda Fi’il Mudhori’ adalah: bisa dimasuki لَمْ seperti contoh: لَمْ
يَقْرَأْ artinya: tidak membaca. Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah dimulai
dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu أ – ن – ي – ت disingkat menjadi
أنيت.Huruf Mudhara’ah Hamzah dipakai untuk Mutakallim/pembicara/orang pertama tunggal/Aku. contoh أضرب
Huruf Mudhara’ah Nun dipakai untuk Mutakallim Ma’al Ghair/pembicara/orang pertama jamak/Kami. contoh نضرب
Huruf Mudhara’ah Ya’ dipakai untuk Ghaib Mudzakkar/orang ketiga male, tunggal, dual atau jamak/dia atau mereka. contoh يضرب, يضربان, يضوبون, يضربن
Huruf Mudhara’ah Ta’ dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/orang kedua male atau female, juga dipakai untuk orang ketiga female tunggal dan dual. contoh تضرب, تضربا, تضربون , تضربين, تضربن
3. Fi’il Amar – Kata kerja bentuk perintah :
Kata kerja untuk memerintah sesuatu yang dihasilkan setelah masa pembicara. contoh: اقْرأْ = bacalah.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah. contoh اقْرَأَنَّ = sungguh bacalah.
Pelajaran terkait
No deposit bonuses 2021 - CasinoTopTatsu
CasinoTopTatsu is a 스포츠 토토 라이브 스코어 free casino game website that allows you to 코인갤 get free 해외 배팅 업체 spins and bonus 이 스포츠 bets from top online 메리트 casinos with slots, table games,